Selasa, 07 Juni 2011

Analysis The Risk factor of Malaria Spread in Merangin Regency, Jambi Province

Analisis Faktor Risiko Penularan Malaria Di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, 2009

Penulis: Lutvi Heryantoro, Soeyoko, dan S. A. Mulasari
Lokasi Penempatan FETP: Dinkes Kulon Progo
Universitas FETP: Universitas Gadjah Mada
Tahun mulai FETP: 2010
Alamat Mahasiswa: Tahunan UH III/171 Yogyakarta, Email: Lutvi.id@gmail.com

Latar Belakang: Diperkirakan sekitar 40% penduduk dunia tinggal di daerah yang berisiko tinggi terinfeksi malaria, termasuk Indonesia. Kabupaten Merangin merupakan daerah endemis malaria. Puskesmas yang memiliki jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Merangin adalah Puskemas Pematang Kandis, Puskemas Bangko dan Puskesmas Rantau Panjang. Perilaku dan lingkungan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penularan malaria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan penularan malaria di Kabupaten Merangin.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case-control. Kasus adalah penderita yang didiagnosis secara klinis menggunakan uji mikroskopis dimana hasil pemeriksaan sediaan darah tebal atau tipis terdapat Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax. Kontrol diambil dari tetangga yang bukan/belum pernah menderita malaria falciparum atau malaria vivax berdasarkan uji mikkroskopis. Faktor risiko yang analisis adalah kebiasaan keluar rumah, kebiasaan memakai kelambu, kebiasaan memakai obat nyamuk, jarak kebun/semak belukar dengan rumah, penggunaan  plafon, penggunaan kawat kasa. Analisis data dengan uji tabulasi silang untuk mengetahui besarnya Odd Ratio (OR) secara bivariat dan multivariat.

Hasil: Dari 35 kasus dan 70 kontrol, hasil analisis bivariat didapatkan lima variabel yang berhubungan dengan penularan malaria, yaitu kebiasaan keluar rumah OR=4,18 (95%CI=1,62−10,97), kebiasaan memakai kelambu OR=2,59 (95%CI=1,04−6,51), jarak kebun/semak belukar dengan rumahOR=6,91(95%CI=2,03−25,92), penggunaan  plafon OR=2,70 (95%CI=1,08−6,80) dan penggunaan kawat kasa OR=3,84 (95%CI=1,30−11,80). Sementara variabel kebiasaan memakai obat nyamuk tidak berhubungan dengan penularan malaria OR=2,13 (95%CI=0,86−5,33). Pada hasil analisis logistic regression didapatkan hasil jarak kebun/semak belukar dengan rumah OR=3,75  (95%CI=1,35−10,41), kebiasaan memakai kelambu OR=4,37 (95%CI=1,53−12,45) dan kebiasaan keluar malam OR=5,32 (95%CI=1,44−19,63).

Kesimpulan: Faktor risiko yang berhubungan denga penularan malaria di  Kabupaten Merangin adalah jarak kebun/semak belukar dengan rumah, kebiasaan memakai kelambu dan kebiasaan keluar malam. Perlu upaya kebersihan lingkungan dan sosialisasi pencegahan.


Kata kunci: Faktor risiko, penularan, malaria, case-control study, Kabupaten Merangin


ABSTRACT

Background : Malaria was one of the health problems in tropical countries in the world. It was estimated around 40 percent of the world population still lived in the high risky area infected malaria. Like most other tropical diseases, malaria was the main cause of the death in the developing country like Indonesia. The Merangin regency was the malaria endemic area in Jambi Province. The community health centre which had the highest number of malaria cases in the Merangin Regency was Community Health Centre Pematang Kandis, Bangko and Rantau Panjang. Behavior and environment became the factor that influenced the spread of malaria in Merangin Regency. The aim of  this research of know what factors were related to the spread of malaria in the Merangin Regency.

Method : This Research was observasional research with of case-control design. The sample was taken in Community Health Centre Bangko, Community Health Centre Pematang Kandis and Community Health Centre Rantau Panjang. The sample saw taken by non random sampling technique with consecutive sampling approach. The sample consisted of 35 cases and 70 controls. Data analysis was conducted descriptively by using table of frequencies distribution and analytically to know the relation between two variables by cross tabulation then was tested by using 2x2 table by Epi info program to know the amount of Odd Ratio (OR) and the most dominant variable as risk factor of the spread malaria, the data was analyzed using logistic regression method.

Results :  The results of the research showed that: 1) there was significant relation between the habit of going outside at night and the spread of  malaria (p = 0.001), 2) ) there was significant relation between the habit of using  mosquito net and the spread of malaria (p = 0.024), 3) ) there was no significant relation between the habit of using mosquito repellent and the spread of malaria (p = 0.074), 4) ) there was significant relation between the distance of garden/scrub and  house with spread of malaria (p = 0.000), 5) ) there was significant relation between the use of ceiling and the spread of  malaria (p = 0.019), 6) ) there was significant relation between the use of wire netting and the spread of malaria (p = 0.006).
Conclusion : The most dominant risk factor was the distance of the garden/scrub with the house, was followed by the habit of using mosquito net and the habit of going outside at night.

Keyword : The risk factor, The spread, Malaria, Case-control study, Merangin Regency

Tidak ada komentar:

Posting Komentar